Coba
hitung berapa cairan pembersih di rumah yang kita punya atau harus dibeli tiap bulan.
Untuk membersihkan lantai, toilet, wastafel dan alat cuci makan berbeda cairan
dan aromanya. Yang paling nyesek ya aroma pembersih toilet. Nga banget deh.
Apalagi
kemasannya juga nga bisa sembarangan dibuang
begitu aja karena kemasan sabun/pembersih jenis ini tergolong dalam katagori B3
(bahan berbahaya beracun), nah lho?
Kenapa
beracun, karena dalam petunjuk penggunaannya saja kita diajurkan untuk
menggunakan sarung tangan dan masker. Ditambah penyimpanannya pun juga harus
hati-hati jika ada anak kecil di
rumah. Serem kan kalo mereka temukan dan
dijadikan mainan.
Nah,
karena kegalauan itulah saya mulai tertarik dengan satu cairan yang bisa menggantikan cairan
berbahaya di rumah yang disebut ecoenzym. Ecoenzym merupakan hasil penelitian
Dr. Rosukon Poompanvong asal Thailand.
Dan
ternyata cairan ini bahan pembuatannya sangat simple serta ada di dapur. Ya
dengan sisa konsumsi buah aja bisa menghasilkan cairan membersih, kok bisa?.
Bahan-bahannya
murah dan mudah di dapat. Percobaan saya pertama menggunakan kulit buah nenas.
Kenapa nenas karena aroma yang dihasilkan lebih fresh dan nga berbau busuk jika
difermentasi lama.
Berikut
bahan-bahannya:
1
liter air (lebih baik air suling/air sumur. Air pam juga boleh asal diendapkan
dulu 3 hari)
3
ons kulit buah (bisa nenas, jeruk, lemon) dipotong kecil-kecil
1
ons air molasses (air gula merah/gula hitam)
Cara
membuatnya:
Semua
bahan dicampur di wadah yang ada tutupnya (bisa botol air mineral, toples)
sisakan ruang untuk udara.
Tutup
rapat (kedap udara)
Sesekali
di awal pekan harus dibuka untuk mengeluarkan gasnya (kalo tidak, bisa meledak)
Dan
simpan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak (fermentasi selama 3 bulan)
Cara
memanennya:
Setelah
3 bulan, saring cairan ecoenzymnya, masukkan ke dalam botol
sedangkan
kulit buahnya bisa dijadikan komposter.
Terus
penggunaanya bagaimana? Takaran berikut adalah perbandingan larutan eco enzyme dengan
air :
1.
Mencuci piring 1:10 ml
2.
Penyegar udara 1:200 ml
3.
Menyiram tanaman 1:500 ml
4.
Disinfektan dengan 1:500 ml
5.
Mengepel lantai 1:1.000 ml/ 1 liter
Terus
ternyata cairan ecoenzym ini selain buat permbersih lantai dan lain-lain. Juga punya
khasiat lain yang tak kalah dahsyatnya.
1. Bisa
menghilangkan bau amis dan noda membandel. Jika yang punya alergi kulit dengan
sabun dari bahan kimia. Lebih baik menggunakan ecoenzyme sebagai penganti
2.
Bisa
sebagai pembersih udara setara punya pohon berumur 10 tahun di rumah (jika
memiliki satu drum cairan ecoenzym)
3.
Untuk
menghilangkan pegel-pegel bisa dengan melempelkan botol berisi cairan ecoenzym
di bagian leher sambil berbaring.
4.
Cairan
ini juga mampu menghilangkan demam pada anak. Dengan memeluk botol saat tidur
(cairan akan berubah keruh/berlumut esoknya)
5.
Buat
pembasmi hama dan pupuk tanaman juga bisa
6.
Jika ditambahkan bunga-bungaan cairan ini bisa
digunakan sebagai alat penyegar wajah kusam. Juga bisa jadi sampo, sabun, pasta
gigi
7.
Melancarkan
saluran air yang tersumbat
Dan
masih banyak lagi. Tentu saja tanpa efek samping.
Upaya
ini juga adalah bagian dari belajar minim sampah yang saya kerjakan. Mengolah sampah
di rumah terutama yang ada di dapur. Membuat
cairan ini juga bisa memberikan pembelajaran buat anak-anak bahwa apa yang
menjadi sisa konsumsi kita di rumah juga masih bisa dimanfaatkan lagi untuk
keperluan lainnya.
Jika
semua Ibu rumah tangga mulai peduli akan sisa konsumsi mereka di rumah dan mau
memilah dan mengolahnya. Maka sampah yang dihasilkan dari rumah akan semakin
sedikit.
Yuliana
*Tulisan
ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community
#Day3
Komentar
Posting Komentar